Zaman Praaksara - ARIFUBLOG

ARIFUBLOG

Meningkatkan Intelektual Anda

About

test banner

Materi

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 25 Januari 2019

Zaman Praaksara

Hasil gambar untuk zaman pra aksara





1.      Zaman Praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal budaya menulis (aksara). Zaman ini dibagi dalam beberapa tahapan antara lain:


A. Zaman Paleolitikum: Kehidupan manusia pada zaman ini masih sangat sederhana ditandai dengan penggunaanalat-alat yang juga masih sangat sederhana, kasar dan belum dibentuk. Contoh alat yg digunakan pada zaman ini:kapak genggamFlakes (batu serpihdan juga tanduk hewan. Pada zaman ini, manusia masih hidup secaranomaden (berpindah-pindah), berburu dan menangkap ikan.
Hasil gambar untuk perkakas zaman paleolitikum

B. Zaman MesolitikumZaman ini juga disebut sebagai zaman peralihan antara Paleolitikum menuju Neolitikum. Manusia pada zaman ini sudah mulai mencari tempat berteduh di goa. Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannyagoa tempat tinggal (Abris sous Roche) oleh Van Stein Callenfels. Callenfels juga menemukan tumpukan kulit kerang yg sudah membukit disebut  Kjokkenmoddinger (sampah dapur). Alat-alat yg digunakan pada masa ini adalah kapak sumatera (pebble). Selain itu ada juga kapak pendek dan batu penggilingan. Contoh : Goa Lawa di Ponorogo dan Lamoncong (Sulawesi Selatan).
Hasil gambar untuk perkakas zaman mesolitikum

C. Zaman Neolitikum: Zaman ini disebut juga zaman batu muda. Pada zaman ini alat-alat batu  yang digunakan sudahdiperhalus, dan berbentuk. contohnya adalah Kapak persegi atau Beliung persegi. Manusia pada zaman ini sudah mulai tinggal menetap, dengan mendirikan tempat tinggal yg masih sederhana dengan atap jerami dan berbentuk bulat. Masyarakat ini juga sudah mengenal sistem bercocok tanam, meskipun masih sangat sederhana. Contoh: Peradaban Kendenglembu (Banyuwangi) dan Kalumpang (Sulawesi).
Hasil gambar untuk perkakas zaman neolitikum

D. Zaman Megalitikum: Zaman ini disebut juga zaman batu besar. Masyarakat di zaman ini sudah menghasilkan alat-alat kebudayaan yang terbuat dari batu besar yang kebanyakan digunakan sebagai upacara keagamaan. Ini berrati manusia pada zaman ini telah mengenal sistem kepercayaan (kepada roh nenek moyang). Seperti misalnyaSarkofagus (kubur batu), alat ini digunakan sebagai tempat meletakkan mayat (kubur)Menhir juga termasuk alat kebudayaan pada zaman ini. Menhir adalah bangunan berupa tugu batu, yang digunakan sebagai tempat untuk menghormati roh nenek moyang. Menhir masih bisa kita lihat di Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Selain Sarkofagus dan Menhir ada pula Dolmen dan Punden Berundak-undak. Fungsi Dolmen dan Punden Berundak-undak hampir sama yaitu sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Tetapikemungkinan besar, Punden Berundak-undak digunakan sebagai tempat ibadah dan Dolmen digunakan sebagai tempat meletakkan persembahan kepada roh nenek moyang.

 Hasil gambar untuk perkakas zaman megalitikum
E. Zaman Logam : Pada zaman ini alat-alat penunjang kehidupan manusia tidak lagi didominasi oleh alat yang terbuat dari batu, tetapi beralih kepada alat-alat yang terbuat dari logam, baik itu besi atau tembaga. Zaman ini juga bisa dikatakan sebagai zaman "modern"nya praaksara. Uniknya alat-alat logam ini telah bernilai seni tinggi. Hal ini terlihat dari corak dan bentuk nya. Nekara dan Moko adalah dua contohnya    Nekara berfungsi sebagai perlengkapan upacara pemujaan nenek moyang. sedangkan Moko adalah Nekara tapi yg ukurannya lebih ramping (kecil). Fungsi dari Moko adalah sebagai mas kawin, tapi juga bisa digunakan sebagai alat musik karena berbentuk genderang. Moko masih bisa ditemukan pada masyarakat Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hasil gambar untuk perkakas zaman logam

Asal-usul Nenek Moyang bangsa Indonesia.           
            Sampai hari ini kita masih menggunakan beberapa teori tentang darimana sebenarnya “orang Indonesia” berasal.  Beberapa teori tersebut adalah:
1. Teori AFRIKA

Menurut Teori ini, “Orang Indonesia” berasal dari Afrika. Manusia Afrika   menyebar ke luar Afrika diperkirakan sekitar 50.000-70.000 tahun silam, menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab  dan yang kedua melewati Laut Merah. Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia. Menurut Teori ini, ciri-ciri orang Papua menjadi bukti kuat bahwa nenek moyang orang Indonesia berasal dari Afrika. 


2. Teori YUNAN

Menurut Teori ini, “orang Indonesia” berasal dari Yunan, China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan. Beberapa bukti yang menjadi dasar dari teori ini adalah ditemukannya kesamaan alat-alat yang digunakan di Indonesia dan di Asia Tengah (wilayah China). Selain itu, menurut Teori ini, ada kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa di wilayah selatan China, ini membuktikan bahwa nenek moyang orang Indonesia berasal dari Yunan, China.


Menurut Teori Yunan, kedatangan orang-orang dari Yunan ke Indonesia terjadi dalam 2 gelombang:
1.      Gelombang I yang disebut juga Melayu Tua (Proto Melayu)
2.      Gelombang II yang disebut juga Melayu Muda (Deutro Melayu)
1.      Melayu Tua (Proto Melayu)
a.      Jalur Barat : Dari Yunan (China) menuju Semenanjung Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumaterakemudian ke Jawa. 
b.      Jalur Timur:  Dari Yunan (China) menuju Taiwan (Formosa) kemudian menuju Filiphinakemudian ke Sulawesi dan ke Papua. 

2.      Melayu Muda (Deutro Melayu)
a.      Jalurnya sama dengan Jalur Barat Melayu Tua, yaitu Dari Yunan (China) menuju Semenanjung Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumatera kemudian ke Jawa. 

3.Teori NUSANTARA.  
Teori Nusantara menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.  Mereka percaya bahwa orang Indonesia asalnya dari Indonesia juga, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba di Indonesia. Bukti lain yang ditawarkan teori ini adalah perbedaan antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah(China). Selain itu, pendukung teori ini berpendapat Bangsa Melayu yang ada di Indonesia usianya sudah ribuan tahun, Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin dapat dicapai tanpa melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here