1. Zaman Praaksara adalah zaman ketika
manusia belum mengenal budaya menulis (aksara). Zaman ini dibagi dalam beberapa
tahapan antara lain:
A. Zaman Paleolitikum: Kehidupan
manusia pada zaman ini masih sangat sederhana ditandai
dengan penggunaanalat-alat yang juga masih sangat sederhana, kasar dan
belum dibentuk. Contoh alat yg digunakan pada zaman ini:kapak
genggam, Flakes (batu serpih) dan juga tanduk
hewan. Pada zaman ini, manusia masih hidup secaranomaden (berpindah-pindah), berburu dan menangkap
ikan.
B. Zaman Mesolitikum: Zaman
ini juga disebut sebagai zaman peralihan antara Paleolitikum menuju Neolitikum.
Manusia pada zaman ini sudah mulai mencari tempat berteduh di goa.
Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannyagoa tempat tinggal (Abris sous
Roche) oleh Van Stein Callenfels. Callenfels juga menemukan tumpukan
kulit kerang yg sudah membukit disebut Kjokkenmoddinger (sampah
dapur). Alat-alat yg digunakan pada masa ini adalah kapak sumatera (pebble). Selain
itu ada juga kapak pendek dan batu
penggilingan. Contoh : Goa Lawa di Ponorogo dan Lamoncong (Sulawesi
Selatan).
C. Zaman Neolitikum: Zaman
ini disebut juga zaman batu muda. Pada zaman ini alat-alat batu yang
digunakan sudahdiperhalus, dan berbentuk. contohnya adalah Kapak
persegi atau Beliung persegi. Manusia pada zaman ini sudah mulai tinggal
menetap, dengan mendirikan tempat tinggal yg masih sederhana dengan
atap jerami dan berbentuk bulat. Masyarakat ini juga sudah mengenal
sistem bercocok tanam, meskipun masih sangat sederhana. Contoh:
Peradaban Kendenglembu (Banyuwangi) dan Kalumpang (Sulawesi).
D. Zaman Megalitikum: Zaman
ini disebut juga zaman batu besar. Masyarakat di zaman ini
sudah menghasilkan alat-alat kebudayaan yang terbuat dari batu besar yang
kebanyakan digunakan sebagai upacara keagamaan. Ini berrati manusia pada zaman
ini telah mengenal sistem kepercayaan (kepada roh nenek
moyang). Seperti misalnyaSarkofagus (kubur batu), alat ini
digunakan sebagai tempat meletakkan mayat (kubur). Menhir juga
termasuk alat kebudayaan pada zaman ini. Menhir adalah bangunan
berupa tugu batu, yang digunakan sebagai tempat untuk menghormati roh nenek
moyang. Menhir masih bisa kita lihat di Pasemah (Sumatera
Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Selain Sarkofagus dan Menhir ada
pula Dolmen dan Punden Berundak-undak. Fungsi Dolmen
dan Punden Berundak-undak hampir sama yaitu sebagai tempat pemujaan
roh nenek moyang. Tetapikemungkinan besar, Punden
Berundak-undak digunakan sebagai tempat ibadah dan Dolmen digunakan sebagai
tempat meletakkan persembahan kepada roh nenek moyang.
E. Zaman Logam :
Pada zaman ini alat-alat penunjang kehidupan manusia tidak lagi didominasi oleh
alat yang terbuat dari batu, tetapi beralih kepada alat-alat yang terbuat
dari logam, baik itu besi atau tembaga.
Zaman ini juga bisa dikatakan sebagai zaman "modern"nya
praaksara. Uniknya alat-alat logam ini telah bernilai seni tinggi. Hal ini
terlihat dari corak dan bentuk nya. Nekara dan Moko adalah
dua contohnya Nekara berfungsi sebagai perlengkapan
upacara pemujaan nenek moyang. sedangkan Moko adalah Nekara
tapi yg ukurannya lebih ramping (kecil). Fungsi dari Moko
adalah sebagai mas kawin, tapi juga bisa digunakan sebagai alat musik karena
berbentuk genderang. Moko masih bisa ditemukan pada masyarakat Alor,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Asal-usul Nenek Moyang bangsa Indonesia.
Sampai
hari ini kita masih menggunakan beberapa teori tentang darimana sebenarnya
“orang Indonesia” berasal. Beberapa teori tersebut adalah:
1. Teori AFRIKA
Menurut Teori ini, “Orang Indonesia” berasal dari Afrika. Manusia Afrika
menyebar ke luar Afrika diperkirakan sekitar 50.000-70.000 tahun
silam, menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah ke
Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati
Arab dan yang kedua melewati Laut Merah. Setelah memasuki Asia, beberapa
kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok lainnya
melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke
India, Asia Timur, Indonesia. Menurut Teori ini, ciri-ciri orang
Papua menjadi bukti kuat bahwa nenek moyang orang Indonesia
berasal dari Afrika.
2. Teori YUNAN
Menurut Teori ini, “orang Indonesia” berasal dari Yunan, China.
Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat
sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan. Beberapa bukti yang
menjadi dasar dari teori ini adalah ditemukannya kesamaan alat-alat
yang digunakan di Indonesia dan di Asia Tengah (wilayah China). Selain
itu, menurut Teori ini, ada kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa di
wilayah selatan China, ini membuktikan bahwa nenek moyang orang
Indonesia berasal dari Yunan, China.
Menurut Teori Yunan, kedatangan orang-orang dari Yunan ke Indonesia terjadi
dalam 2 gelombang:
1. Gelombang
I yang disebut juga Melayu Tua (Proto Melayu)
2. Gelombang
II yang disebut juga Melayu Muda (Deutro Melayu)
1. Melayu
Tua (Proto Melayu)
a. Jalur
Barat : Dari Yunan (China) menuju Semenanjung
Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumaterakemudian
ke Jawa.
b. Jalur
Timur: Dari Yunan (China) menuju Taiwan
(Formosa) kemudian menuju Filiphinakemudian
ke Sulawesi dan ke Papua.
2. Melayu
Muda (Deutro Melayu)
a. Jalurnya sama dengan Jalur
Barat Melayu Tua, yaitu Dari Yunan (China) menuju Semenanjung
Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumatera kemudian
ke Jawa.
3.Teori NUSANTARA.
Teori Nusantara menyatakan bahwa bangsa
Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini
didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford. Mereka percaya
bahwa orang Indonesia asalnya dari Indonesia juga, hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba di Indonesia. Bukti lain
yang ditawarkan teori ini adalah perbedaan antara bahasa Austronesia
yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-eropa yang berkembang di Asia
Tengah(China). Selain itu, pendukung teori ini berpendapat Bangsa
Melayu yang ada di Indonesia usianya sudah ribuan tahun, Bangsa Melayu
merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin dapat
dicapai tanpa melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar