Pengertian
negosiasi
Negosiasi adalah bentuk
interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau negosiasi menurut
KBBI adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau
menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak
lainnya.
Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya
perundingan dengan strategi khusus. Strategi-strategi dalam negosiasi - win-win
strategy (strategi menang-menang) - win-lose strategy (strategi menang-kalah) -
lose-lose strategy (strategi kalah-kalah)
Kapan harus bernegosiasi? Ibarat
sebuah persahabatan, negosiasi memerlukan trik dan strategi. Sifat manusia
umumnya tidak mau kalah, tidak mau dipaksa dan tidak mau ditindas. Oleh karena itu
win-win solution adalah jalan dan pilihan terbaik. Mengetahui cara bernegosiasi
yang benar sangat menguntungkan posisi kita dibidang sosial, lebih-lebih
dibidang bisnis.
Lalu kapan sebenarnya upaya negosiasi diperlukan? Upaya
negosiasi diperlukan apabila : 1. Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik
untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita
inginkan
Struktur isi teks negosiasi
Struktur teks negosiasi Dalam dialog negosiasi antara pihak satu
dan pihak dua dalam mencapai kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga
bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai berikut:
1. Pembukaan, contohnya: Selamat
pagi/siang/sore; saya Paula.......
2. Isi, contohnya: Karyawan telah
bekerja keras demi perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan
yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang
Rp.2.000.000. paling tidak kami menerima upah sebesar Rp.3.000.000
3. Penutup, Contohnya:
Terimakasih Pak,selamat sore.
Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli
di pasar mempunyai struktur teks sebagai berikut:
1.
Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan
sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
2.
Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu
menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
3.
Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan
mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut
menjadi lebih paham.
4.
Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena
terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat
sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
5.
Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran
dari kedua belah pihak.
6.
Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli
antara masing- masing pihak terkait.
7.
Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak
untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara pengusaha dan pihak
bank, mempunyai struktur teks yaitu:
1.
Orientasi
2.
Pengajuan
3.
Penawaran
4.
Persetujuan
5.
Penutup
Jadi kesimpulannya adalah, struktur teks negosiasi tidak ada
yang baku, sangat tergantung sekali apa yang dinegosiasikan.
Yang harus dihindari selama negosiasi adalah menghindari hal-hal
yang dapat merugikan kedua belah pihak, sehingga untuk menghindari hal tersebut
negosiasi perlu dilakukan dengan cara-cara yang santun seperti:
·
Menyesuaikan pembicaraan ke arah
tujuan praktis
·
Mengakomodir butir-butir perbedaan
diantara kedua belah pihak
·
Mengajukan pandangan baru dan
mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
·
Mengalokasikan tugas dan tanggung
jawab kedua belah pihak
·
Memprioritaskan dan mengelompokan
saran atau pendapat kedua belah pihak
Ciri
Umum teks negosiasi
Adapun secara umum ciri dari teks negosiasi adalah sebagai
berikut:
·
Negosiasi menghasilkan
kesepakatan.
·
Negosiasi menghasilkan keputusan yang
saling menguntungkan.
·
Negosiasi merupakan sarana untuk
mencari penyelesaian atau jalan tengah.
·
Negosiasi mengarah kepada tujuan
praktis.
·
Negosiasi memprioritaskan kepentingan
bersama.
·
Negosiasi menyangkut suatu rencana
yang belum terjadi
·
Negosiasi selalu melibatkan dua belah
pihak
·
Negosiasi merupakan kegiatan
komunikasi langsung.
·
Teks negosiasi biasanya dalam bentuk
dialog atau diubah menjadi monolog
Langkah-langkah penulisan teks negosiasi sebagai berikut.
Agar anda dapat membuat teks negosiasi dengan lebih mudah, maka
salah satu metode yang digunakan adalah dengan pendekatan langkah-langkah
penyusunan teks negosiasi, sebagai berikut:
·
Menentukan tujuan
·
Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
·
Menentukan konflik
·
Menentukan solusi dalam penawaran
·
Menentukan model kesepakatan
Ciri kebahasaan teks negosiasi
Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi
adalah sebagai berikut:
1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau
menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai
sendiri atau untuk suvenir.”
2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan,
yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar
terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4. Menggunakan konjungsi.
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Ø
Menggunakan kalimat deklaratif
5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas,
lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa
yang berlaku.
6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu
tuturan? Tuturan
adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud
tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra
tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada
mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah
kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi
tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
·
Mengucapkan salam - membalas salam
·
Bertanya - menjawab/tidak
menjawab
·
Meminta tolong - memenuhi/menolak
permintaan
·
Menawarkan - memenuhi/menolak
tawaran
·
Mengusulkan - menerima/menolak usulan
Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi
7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
8. Menggunakan pronomina.
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau
frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda.
9. Menggunakan kalimat langsung.
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau
ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.
Contoh teks Negosiasi
Berikut adalah salah satu contoh teks negosiasi:
Contoh #1 :
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa
terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh-
oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar
antara Anton dan Penjual kerudung.
Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang
Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.
Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...
Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.
Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?
Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?
Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?
Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.
Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.
Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.
Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak, sama-sama.
Contoh #2:
Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam peralatan Selepas dari kegiatan mengajar, Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Dengan tak berfikir panjang, ia langsung menghubungi temannya yang memiliki peralatan kemah.
Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum
Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?
Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?
Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?
Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Bu. Piti : Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.
Pak. Amru : Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.
Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?
Bu. Piti : Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?
Pak. Amru : setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih, Pit. Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil peralatan kemah tersebut, dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari kemudian.
Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang
Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.
Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...
Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.
Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?
Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?
Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?
Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.
Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.
Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.
Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak, sama-sama.
Contoh #2:
Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam peralatan Selepas dari kegiatan mengajar, Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Dengan tak berfikir panjang, ia langsung menghubungi temannya yang memiliki peralatan kemah.
Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum
Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?
Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?
Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?
Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Bu. Piti : Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.
Pak. Amru : Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.
Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?
Bu. Piti : Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?
Pak. Amru : setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih, Pit. Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil peralatan kemah tersebut, dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar